Wednesday, March 14, 2012

“KENAPA TIDAK DULU-DULU?”

“Kenapa tidak dulu-dulu?” demikian kata seorang guru sementara sebelah tangannya sedang memegang sebatang bunga rumput (alat peraga) yang dibuat bersama beberapa teman guru lainnya. “Bungga ini bagus yadi alas peraga” (baca: bunga ini bagus jadi alat peraga), pak Jerman memulai kata-katanya sebagai presenter dari kelompoknya setelah selesai membuat Alat Peraga dari tumbuhan di sekitar kelas.


Kalimat yang pendek “kenapa tidak dulu-dulu” ini memiliki makna sangat dalam. Kalimat ini keluar dari mulut salah seorang guru bernama Jerman Wenda, guru SD YPPGI Kuwopaga Tiom, Kabupaten Lanny Jaya. Mengapa tidak? Karena bagi pak Jerman Alat Peraga yang berasal dari tumbuhan di sekitar kelas sebetulnya sangat menolong anak-anak didiknya yang tidak harus mencari jauh-jauh. Apalagi harus menunggu alat peraga buatan pabrik atau harus beli di toko yang belum tentu cocok dengan anak-anak yang ada di Tiom Kabupaten Lanny Jaya.

Pak Jerman Wenda sangat bangga dengan Alat Peraga yang dibuat bersama rekan-rekannya dari tumbuhan. Saat ia mempresentasikan hasil Alat Peraga buatan kelompoknya, saking semangatnya ia mengatakan “kenapa tidak dulu-dulu?” Maksudnya kenapa tidak dari dulu mereka diperkenalkan dengan cara penggunaan alat peraga seperti ini?

Alat Peraga yang diceritakan diatas, dibuat pada saat kegiatan training PAKEM Dasar tanggal 8 Maret 2012 bertempat di SD Inpres Tiom yang dihadiri 20 guru dari beberapa SD di wilayah Kabupaten Lanny Jaya, dengan fasilitator dari Dinamika Edukasi Dasar (DED) Jogjakarta bermitra dengan Wahana Visi Indonesia-ADP Eruwok. Pelatihan ini ternyata sanggup memberikan dampak yang positif dimana hampir semua guru-guru menunjukkan semangat yang luar biasa selama 1 (satu) hari training PAKEM Dasar tersebut.

Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pengembangan masyarakat, kita berharap semangat guru seperti pak Jerman Wenda tidak berakhir sampai selesainya kegiatan Training PAKEM ini, tetapi terus bergelora di dalam dada para guru yang lain sehingga semangat dan kualitas guru dapat ditingkatkan untuk masa depan pendidikan di Kabupaten Lanny Jaya yang lebih baik.

(Penulis: Phillip Goraph – CDC ADP Eruwok)

GURU YANG PEDULI DENGAN RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP)

“Tendupa Yoman, guru SD YPPGI Tiom”, demikian nama dan profesi yang disampaikan Pak Tendupa ketika memperkenalkan diri kepada salah seorang Staf ADP Eruwok saat diajak wawancara pada kegiatan Visioning Pendidikan di Tiom pada tanggal 7 Maret 2012. Teringat oleh Pak Tendius mengenai sejarah SD YPPGI Tiom yang didirikan oleh Missionary Baptis lengkapnya The Australian Baptist Missionary Society (ABMS). Di sekolah ini pak Tendupa mengajar Pendidikan Kewargaan Negaraan (PPKN) dan Agama. Pak Tendupa sudah mengajar sejak tahun 1995. Pak Tendupa sangat bangga menjadi guru karena dengan menjadi guru menurut beliau, ia bisa mendidik anak-anak.
Ketika diwawancarai oleh staf ADP Eruwok, ia sangat senang bisa mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan seperti ini. Menurut pak Tendupa ”kegiatan seperti ini tidak pernah dilaksanakan sebelumnya.” Yang dimaksud ”kegiatan seperti ini ....” oleh pak Tendupa adalah Visioning Pendidikan suatu kegiatan yang mengajak seluruh peserta menyamakan pandangan terhadap situasi perkembangan pendidikan yang ada di Kabupaten Lanny Jaya.


Pak Tendupa Yoman memiliki ketrampilan dalam membuat Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) yang memang wajib dipunyai oleh setiap guru. Ketika ditanya apa kesan beliau tentang kegiatan Visioning ini dan apa yang ingin ia rubah, dengan bangga ia menjawab ”Saya ingin merubah tentang penerapan RPP di sekolah-sekolah. Selama ini saya yang selalu aktif membuat RPP. Setiap pagi sebelum mengajar RPP yang saya sudah buat saya bawa ke Kepala Sekolah untuk dilihat dulu baru kemudian saya ajar ke murid”. Bagaimana dengan kesan bapak terhadap kegiatan Visioning? ”O ...... bagus karena saya bisa ikut dan belajar. Jadi waktu fasilitator menjelaskan di depan saya sudah langsung belajar dan langsung buat RPP.” Wah, mudah-mudahan ada juga peserta lain yang seperti Pak Tendupa ini.

Sosok seperti pak Tendupa Yoman adalah cocok menjadi figure pembelajar dari kegiatan Visioning Pendidikan kali ini. Kita berharap agar dampak dari kegiatan Visioning ini muncul Tendupa-Tendupa yang lain yang memiliki semangat dan peduli terhadap pendidikan anak di Kabupaten Lanny Jaya. Semoga .............................!!!

(Penulis : Phillip Goraph – CDC ADP Eruwok)